PP GKPI BUKIT SION, BATAM




Shalom,
Pertama-tama kami mengucapkan Selamat Datang ke Blog kami yang sangat sederhana ini. Kami seluruh anggota Pemuda Pemudi Pos GKPI BUKIT SION Bida Ayu - Muka Kuning, Batam bersukur, karena kami masih dapat menggunakan media Blog ini sebagai sarana untuk publikasi setiap kegiatan-kegiatan kami. Blog ini kami tujukan khususnya untuk seluruh anggota Pemuda Pemudi Pos GKPI BUKIT SION, Batam dan umumnya untuk seluruh Pemuda Pemudi umat kristiani yang ada di seluruh dunia. Adapun content atau isi dari Blog kami ini adalah sebagian besar tentang kegiatan-kegiatan yang akan kami lakukan ke depan, dan juga kegiatan-kegiatan yang sudah kami lakukan sebelumnya. Disamping itu, Jadwal Pelayanan Ibadah Raya

Renungan Harian, Kamis 18 Desember 2008

|

TOILET SEBAGAI SEKOLAH KESABARAN
Galatia 5 : 22, Kolose 3 : 12



Nampaknya kita masih harus belajar mengembangkan kesabaran dan mematikan dorongan kepentingan diri sendiri. Kata "sabar" itu sendiri berarti : tenang, tidak tergesa-gesa, tidak terburu nafsu, tidak cepat marah, tabah. Sifat ini merupakan salah satu segi dari buah Roh yang seharusnya dihasilkan oleh setiap orang percaya.

Gejala ketidaksabaran dan mementingkan diri sendiri beberapa kali saya temukan di toilet umum yang ada di pusat perbelanjaan, rumah sakit, maupun di kantor - kantor. Suatu hari ketika sedang antre di toilet, tiba-tiba seorang ibu datang mengetok-ngetok salah satu pintu toilet sambil berteriak, "siapa di dalam, lama amat sih??", Padahal ibu itu baru aja datang dan tidak mungkin tahu apakah orang yang ada di dalam sudah lama atau belum. Salah seorang ibu yang kesal melihat ulah ibu ini kemudian menjawab "Memangnya ibu tahu kalau dia sudah lama masuk?", Ibu itu pun terdiam dengan wajah cemberut. Hal semacam ini merupakan cerminan ketidak sabaran seseorang. Antre di toilet saja sudah tidak sabar, bagaimana jika di perhadapkan dengan masalah yang lebih berat dari sekedar antre di depan Toilet.

Masih seputar toilet, beberapa kali saya merasa tidak nyaman berada di dalam toilet karena ulah orang-orang yang tidak sabar dan terlalu mementingkan diri sendiri. Waktu itu saya baru saja masuk toilet. Tiba-tiba seseorang datang dan langsung bertanya, "siapa sih di dalam? kencing juga ya, jangan lama-lama ya." Karena kesal saya tidak menjawab apa-apa. orang itu sengaja mondar-mandir di depan toilet sambil ngomel-ngomel. Didalam hati saya berpikir betapa sulitnya menemukan kesabaran di dalam manusia. Mungkin ada sebagian orang yang sudah melatih dirinya untuk bersabar, tetapi sebagian lagi tidak. Pengalaman di toilet itu tidak hanya menjelaskan ketidak sabaran seseorang, tetapi juga sifat mementingkan diri sendiri. Kata-kata seperti ini "Siapasih di dalam, kencing juga ya..." menyiratkan sebuah kalimat lain "Kok kamu sih yang ada di dalam, seharusnya kan saya, kenapa kamu ikut - ikutan kencing juga, seharusnya saya dong duluan". Marilah sejenak kita merenungkan sifat buruk ini, yang mungkin masih kita kembangkan hingga kini. Tuhan mengingatkan kita untuk bersabar dan menganggap yang lain lebih penting. Ketika menunggu di depan toilet, kita juga seharsnya menyadari bahwa tidak ada orang waras yang tahan berlama-lama di toilet yang pengap. Kalau dia sudah selesai maka ia pasti akan keluar. Kata - kata apapun yang kita lontarkan kepadanya, jika dia belum selesai maka ia tidak akan keluar. Belajarlah bersabar dan tidak mementingkan diri sendiri.

Gantikan ketidaksabaran dengan hati yang tenang menanggung segala sesuatu tanpa marah atau mengomel. Jika tekun melatih diri untuk bersabar, niscaya kita akan memiliki kesabaran dan hati yang "Seluas samudera", yang mampu menanggung segala kesulitan.

====================================================================

DOA
Tuhan, tambahkanlah kesabaran di dalam hatiku agar aku bisa menghadapi segala keadaan dengan hati yang tenang. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin

Kata-kata Bijak :
Pahlawan yang sesungguhnya adalah orang yang mampu mengalahkan sifat buruk dalam hatinya

Mutiara Kata Hari Ini :
Sesuatu yang belum di kerjakan seringkali tampak mustahil; kita baru yakin bila kita telah berhasil melakukannya dengan baik.

Sumber: Manna Sorgawi (Mansor), Desember 2008, No. 129 Tahun XI

0 comments: