PP GKPI BUKIT SION, BATAM




Shalom,
Pertama-tama kami mengucapkan Selamat Datang ke Blog kami yang sangat sederhana ini. Kami seluruh anggota Pemuda Pemudi Pos GKPI BUKIT SION Bida Ayu - Muka Kuning, Batam bersukur, karena kami masih dapat menggunakan media Blog ini sebagai sarana untuk publikasi setiap kegiatan-kegiatan kami. Blog ini kami tujukan khususnya untuk seluruh anggota Pemuda Pemudi Pos GKPI BUKIT SION, Batam dan umumnya untuk seluruh Pemuda Pemudi umat kristiani yang ada di seluruh dunia. Adapun content atau isi dari Blog kami ini adalah sebagian besar tentang kegiatan-kegiatan yang akan kami lakukan ke depan, dan juga kegiatan-kegiatan yang sudah kami lakukan sebelumnya. Disamping itu, Jadwal Pelayanan Ibadah Raya

Renungan Harian, Kamis, 11 Desember 2008

|

Impossible is Nothing
Mazmur 108 : 14; Markus 9 : 23


Leonel Messi, nama yang sangat akrab di telinga para penggemar sepakbola. Dialah pemain klub sepakbola Barcelona, Spanyol. Sekarang, orang mengenal dia sebagai pemain handal, "Bomber" yang siap menyarangkan bola ke gawang musuh. Bahkan dia juga menjadi tulang upnggung kesebelasan nasional Argentina di dalam usaha mempertahankan medali emas di Olimpiade Beijing, Cina. Tetapi, hal itu tidak begitu saja terjadi. Ada tekad dan usaha untuk mencapai prestasi seperti itu. Betapa tidak, pada usia sebelas tahun Messi mengalami kekurangan hormon pertumbuhan. Hingga sekarang tingginya hanya sekitar 160 sentimeter. Ini ukuran yang cukup pendek dibandingkan dengan para pemain sepakbola lain, terutama yang berasal dari Amerika, Eropa dan Australia.

Pada awal mengenal sepakbola, Messi merasa minder dengan tinggi badan seperti itu. Tetapi dia bertekad untuk menjadi pemain besar. Dia berlatih dan terus berjuang dan akhirnya benar-benar menjadi pemain besar. Untuk mengabadikan prestasi ini, sekaligus memberi dorongan kepada semua orang yang mempunyai kekurangan dalam hal fisik, dia membuat sebuah lukisan. Di atas sebuah kanvas putih ada sepuluh kaki yang besar dan tinggi. Kaki-kaki itu bersepatu bola. Di antara kaki besar dan hitam itu ada seorang dengan tubuh imut yang tingginya tidak sampai selutut dari kaki-kaki raksasa tersebut. Tubuh kecil berambut gondrong itu dilukis dengan warna biru. Si kecil itu digambarkan sedang tersenyum dan mengocek bola di antara kaki-kaki raksasa tersebut. Messi memberi nama lukisan tersebut "Tiny Giant", yang artinya raksasa imut. Itulah dia, badannya kecil (imut) tetapi menjadi pesepakbola raksasa. Messi pun menulis "Impossible is nothing", yang kira kira maksudnya adalah kemustahilan itu tidak ada apa-apanya. Messi bukan bermaksud meniadakan hal-hal yang mustahil bagi manusia yang sebenarnya memang ada dan hanya Tuhan sendiri yang tahu dan mampu melakukannya. Tetapi, Messi adalah contoh orang yang tidak mudah putus asa atau tidak mudah menyerah pada keadaan. Messi menggunakan kelebihannya yang lain untuk meraih kesuksesan di dalam hidupnya.

Di dalam Alkitab kita membaca kisah tentang Daud ketika ia mengalahkan si raksasa Goliat; kisah tentang Gideon yang hanya dengan tiga ratus orang sanggup mengalahkan musuhnya yang berjumlah jauh lebih besar; kisah tentang Nabi Elia yang mengalahkan empat ratus Nabi Baal. Hal ini mengajarkan kepada kita bahwa kekurangan atau kelemahan tidak harus menjadi penghalang untuk meraih cita-cita kita. Ketika Tuhan mengizinkan kita mempunyai cacat tubuh atau kekurangan dan kelemahan lainnya, tentu ada kelebihan-kelebihan yang lain di dalam kita. Jangan kubur kelebihan itu hanya untuk meratapi kekurangan, tetapi pergunakanlah sebaik mungkin dan raihlah kesuksesan melalui kelebihan-kelebihan tersebut.

DOA

Bapa, aku bersyukur atas adanya kekurangan maupun kelebihan dalam diriku. Topanglah aku untuk meraih kesuksesan dengan kelebihan itu. Dalan nama Yesus aku berdoa. Amin.

Kata Kata Bijak Hari Ini

Dengan berfokus pada kekurangan dan kelemahan maka kita akan melihat segala sesuatu menjadi mustahil.

Mutiara Kata Hari Ini

Cinta dan keajaiban memiliki persamaan besar. Keduanya memperkaya jiwa dan mencerahkan hati. (Nora Roberts)

Sumber: Manna Sorgawi (Mansor), Desember 2008, No. 129 Tahun XI

0 comments: