PP GKPI BUKIT SION, BATAM




Shalom,
Pertama-tama kami mengucapkan Selamat Datang ke Blog kami yang sangat sederhana ini. Kami seluruh anggota Pemuda Pemudi Pos GKPI BUKIT SION Bida Ayu - Muka Kuning, Batam bersukur, karena kami masih dapat menggunakan media Blog ini sebagai sarana untuk publikasi setiap kegiatan-kegiatan kami. Blog ini kami tujukan khususnya untuk seluruh anggota Pemuda Pemudi Pos GKPI BUKIT SION, Batam dan umumnya untuk seluruh Pemuda Pemudi umat kristiani yang ada di seluruh dunia. Adapun content atau isi dari Blog kami ini adalah sebagian besar tentang kegiatan-kegiatan yang akan kami lakukan ke depan, dan juga kegiatan-kegiatan yang sudah kami lakukan sebelumnya. Disamping itu, Jadwal Pelayanan Ibadah Raya

Renungan Hari Ini, Rabu, 03 Desember 2008

|

Allah Yang Jauh Dan Dekat
1 Korintus 9 : 19 - 20,

Seminggu Bersama Palungan - Hari ke 3

Ibadah umat Allah yang diuraikan dalam Kitab Taurat memperlihatkan ketidak leluasaan seseorang untuk mendekati Allah. Tata cara ibadah diatur sedemikian rupa dan setiap umat yang ingin datang kepada Allah harus melalui perantaraan seorang imam. Pada saat itu pandangan tentang Allah lebih condong kepada Allah yang transenden, yaitu Allah yang sangat jauh dan segala sesuatu tentang Dia ada di luar kesanggupan manusia, membuat manusia takut untuk mendekatiNya. Penulis Kitab Ibrani mengatakan, "Sebab kamu tidak datang kepada gunung yang dapat disentuh dan api yang menyala-nyala, kepada kekelaman, kegelapan dan angin badai, kepada bunyi sangkakala dan bunyi suara yang membuat mereka yang mendengarnya memohon, supaya jangan lagi berbicara kepada mereka, sebab mereka tidak tahan mendengar perintah ini: 'Bahkan jika binatang pun yang menyentuh gunung, ia harus dilempari dengan batu'. Dan sangat mengerikan pemandangan itu, sehingga Musa berkata: 'Aku sangat ketakutan dan sangat gemetar.'" (Ibrani 12 : 18 - 21). Namun puji Tuhan, Allah yang transenden itu dikatakan sekarang ada ditengah-tengah umatNya, "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia, Immanuel". - - yang berarti : Allah menyertai kita." (Matius 1 : 23 )

Palungan adalah gambaran dimana Yesus Anak Allah mengosongkan diriNya dan lahir sebagai manusia. Dengan bereinkarnasi menjadi manusia, Allah ingin memperkenalkan diriNya sebagai Allah yang imanen, yang bisa didekati tanpa rasa takut yang negatif. Ia bukan Allah yang jauh, tapi Allah yang dekat. Ia bukan Allah yang hanya berpangku tangan dan berdiam diri melihat ciptaanNya, tapi Ia adalah Allah yang peduli kepada ciptaanNya. Tindakan Allah ini bisa dijelaskan dengan satu cerita, di mana ada seorang kaya yang mengadakan pesta jamuan makan yang mewah. Semua pembesar dan orang kaya diundang. Tiba-tiba ada seorang tamu perempuan yang baru datang. Karena kurang hati-hati, ia tersandung dan jatuh sehingga gaunnya kena lumpur. Tuan rumah mengajaknya masuk, tetapi perempuan itu bersikeras tidak mau masuk karena gaunnya kena lumpur. Akhirnya, tuan rumah itu menceburkan dirinya ke dalam lumpur, sehingga pakaiannya kena lumpur. "Nah, sekarang kita sudah sama. Ayo silahkan masuk, " katanya. Tanpa malu lagi perempuan itu pun masuk ke dalam pesta perjamuan. Inilah yang dilakukan Allah dengan menyelamatkan manusia. Ia menjadi manusia untuk berkomunikasi secara langsung dan menanggung hukuman dosa manusia.

Kita harus belajar untuk mengerti bahwa Allah secara bertahap menyatakan diriNya dan rencanaNya di dalam menyelamatkan umat manusia. Rencana dan karya penyelamatanNya menjadi jelas dan nyata dengan kedatangan Yesus sebagai manusia.

DOA

Bapa, sungguh himatMu tak terjangkau bagiku. RencanaMu untuk menyelamatkan umat manusia sungguh sempurna. Dalam nama Tuhan yesus aku berterima kasih. Amin.

Kata-Kata Bijak Hari ini

Kedatangan Yesus ke dunia ini membuktikan bahwa Allah bukan Allah yang jauh namun Allah yang dekat.

Mutiara Kata Hari ini

Musuh yang paling berbahaya di dunia ini adalah rasa takut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh. (Andrew Jackson)

Sumber: Manna Sorgawi, Desember 2008, No. 129 Tahun XI

0 comments: