PP GKPI BUKIT SION, BATAM




Shalom,
Pertama-tama kami mengucapkan Selamat Datang ke Blog kami yang sangat sederhana ini. Kami seluruh anggota Pemuda Pemudi Pos GKPI BUKIT SION Bida Ayu - Muka Kuning, Batam bersukur, karena kami masih dapat menggunakan media Blog ini sebagai sarana untuk publikasi setiap kegiatan-kegiatan kami. Blog ini kami tujukan khususnya untuk seluruh anggota Pemuda Pemudi Pos GKPI BUKIT SION, Batam dan umumnya untuk seluruh Pemuda Pemudi umat kristiani yang ada di seluruh dunia. Adapun content atau isi dari Blog kami ini adalah sebagian besar tentang kegiatan-kegiatan yang akan kami lakukan ke depan, dan juga kegiatan-kegiatan yang sudah kami lakukan sebelumnya. Disamping itu, Jadwal Pelayanan Ibadah Raya

Renungan Harian Selasa, 7 April 2009

|

POHON GAHARU, PEMBAWA KEHARUMAN
Bilangan 24 : 6, Mazmur 45 : 9, Amsal 7 : 17

Seminggu Bersama Pohon-Pohon Dalam Alkitab - Hari 7

Tentu kita masih ingat peribahasa yang berbunyi, "Sudah gaharu cendana pula", Peribahasa yang berarti "Sudah tahu bertanya pula" itu menyejajarkan antara gaharu dan cendana. Tetapi, saat ini orang lebih mengenal cendana daripada gaharu. Padahal gaharu juga mempunya kualitas yang tidak kalah dengan cendana. Gaharu dihasilkan dari pohon gaharu yang tingginya mencapai sekitar tiga meter. Pohon gaharu mempunyai cabang-cabang yang melebar ke samping dengan bagian tengah agak sedikit lebih tinggi. Bentuk yang demikian menyerupai tenda-tenda bangsa Israel. Oleh sebab itu, ketika memberkati bangsa Israel, Bileam berkata, "Alangkah indahnya kemah-kemahmu, hai Yakub, dan tempat-tempat kediamanmu, hai Israel! Sebagai lembah yang membentang semuanya; sebagai taman di tepi sungai; sebagai pohon gaharu yang ditanam TUHAN; sebagai pohon aras di tepi air." (Bil 24:5-6). Pohon gaharu terkenal dan sangat berguna pada zaman Israel bukan hanya karena bentuknya yang mirip tenda-tenda Israel, tetapi juga karena batgangnya berbau harum. Dari batangnya inilah dihasilkan rempah-rempah dan minyak gaharu yang harumnya tidak kalah dengan cendana. Paling tidak ada tiga pemakaian gaharu, yaitu:

Pertama, untuk mengharumkan pakaian. Pemakaian gaharu sebagai wangi-wangian pada pakaian biasanya berkenaan dengan pernikahan. Seorang pengantin harus mengenakan pakaian yang berbau harum, "Segala pakaianmu berbau mur, gaharu dan cendana; dari istana gading permainan kecapi menyukakan engkau." (Mzm 45:9)

Kedua, untuk mengharumkan tempat tidur. Pemakaian di sini masih berkaitan dengan hubungan suami-istri. Salomo menjelaskan hal ini dalam kaitannya dengan pemanfaatan secara licik oleh perempuan sundal dalam usahanya merayu pemuda, "Pembaringanku telah kutaburi dengan mur, gaharu dan kayu manis." (Ams 7:17)

Ketiga, untuk mencegah bau busuk pada mayat. Nikodemus memakaikannya pada mayat Yesus, "Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya." (Yoh 19:39)

Pohon gaharu yang harum baunya mengingatkan kita akan fungsi orang Kristen yang harus "berbau harum" bagi Tuhan dan bagi sesama. "Berbau Harum" bagi Tuhan berarti menjauhkan diri dari hal-hal yang Tuhan tidak berkenan, dengan kata lain, Orang Kristen harus tetap menjaga kekudusan hidupnya. "Berbau Harum" bagi sesama berarti berkata-kata dan bertindak dengan benar. "Berbau Harum" bagi Tuhan adalah sarana untuk melihat Tuhan (Ibr 12:14). "Berbau Harum" bagi sesama adalah sarana untuk orang lain bisa melihat Tuhan melalui kehidupan kita.

DOA
Bapa, mampukan aku untuk terus menyebarkan keharuman di tengah-tengah dunia yang penuh kebusukan ini. Dalam nama Yesus aku berdoa, Amin.

Kata Kata Bijak Hari Ini
Bagaimanapun manusia melupakan, sesuatu yang harum pasti akan tercium oleh hidung mereka.
Mutiara Kata Hari Ini
Berbicara ketika sedang marah dapat menghasilkan ucapan yang Anda sesali selamanya. (Ambrose Bierce)
Sumber : Manna Sorgawi (Mansor)

0 comments: