Baca 2 Samuel 11 : 2 - 4; 8, 14
Disebuah daerah di Papua Nugini, tepatnya di Gini, masih berlangsung perang suku. Perang suku di Gimi yang sudah dimulai sejak tahun 1986 itu dipicu oleh perkelahian di dalam sebuah pertandingan sepakbola yang menewaskan beberapa orang. Perang suku tersebut membuat banyak perempuan harus berjuang sendirian dalam menghidupi keluarganya karena para pria sibuk berperang. Hal ini membuat mereka bosan dan putus asa, serta terus memikirkan jalan keluarnya. Sayang, jalan keluar yang mereka tempuh justru merupakan tindakan kejahatan. Dalam usaha mengakhiri perang suku tersebut, mereka sepakat untuk membunuh bayi laki-laki mereka. Dua perempuan, Rona Luke dan Kipiyona Belas, memilih membunuh bayi laki-laki mereka karena tidak ingin ada perang lagi. "Karena itu, ada kesepakatan di antara kaum perempuan untuk membunuh bayi laki-laki mereka karena sudah tak ingin lagi para pria selalu berperang dan membawa penderitaan bagi mereka," kata kedua perempuan tersebut. Sungguh menyedihkan, untuk mengatasi masalah, mereka justru berbuat salah.
Dalam kasus yang sedikit berbeda, tetapi dengan usaha penyelesaian yang hampir sama, juga dicatat di dalam Alkitab. Kasus tersebut adalah kasus kejatuhan Daud dalam dosa perzinahan dan pembunuhan. Sementara raja-raja biasanya maju berperang, Daud justru tinggal di istana dan menyuruh anak buahnya yang maju berperang. Ternyata kesempatan berada di istana inilah yang mengawali kejatuhan Daud dalam dosa. Karena tidak tahan melihat Batsyeba mandi, akhirnya Daud berzinah dengannya, yang mengakibatkan Batsyeba hamil. Tentu ini menjadi masalah besar. Bisa jadi kebesaran namanya akan sirna dalam sekejap. Mungkin juga simpati rakyat akan terkikis habis. Belum lagi akan menimbulkan sakit hati dan dendam Uria. Dan, menurut kebiasaan orang Israel, seharusnya ada hukuman yang diterima Daud. Untuk mengatasi masalah tersebut, Daud berusaha memperdaya Uria, tetapi tidak berhasil. Akhirnya, Daud membunuh Uria dengan cara mengirimnya ke barisan depan pertempuran dengan melarang Yoab dan pasukannya untuk terus menyertainya. Uria pun terbunuh. Usaha mengatasi masalah dengan berbuat salah ini tentu saja merupakan kejahatan di hadapan Allah. "Tetapi hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN." (2 Sam 11:27b). Dan, Layaklah kalau Allah menghukum Daud.
Bukan tidak mungkin kita juga tergoda untuk memakai cara yang salah untuk mengatasi masalah, misalnya: masalah keuangan diatasi dengan korupsi atau menipu; masalah hubungan suami-istri diatasi dengan cerai; masalah belum dapat jodoh diatasi dengan pergi ke dukun; masalah kepuasan batin diatasi dengan mabuk, pesta-pora. Ingatlah, Tuhan tidak berkenan dengan cara-cara tersebut. Kalau Anda sudah terlanjut melakukan, bertobatlah; kalau belum terlanjur mintalah kekuatan dan hikmat Tuhan untuk mengatasi masalah Anda.
DOA
Bapa, beri aku kekuatan dan hikmat untuk mengatasi masalahku, sehingga aku tidak memakai cara-cara yang tidak berkenan kepadaMu. Dalam nama Yesus aku mohon, Amin.
Kata Kata Bijak Hari Ini
Mengatasi masalah dengan cara yang salah hanya akan membawa masalah baru.
Mutiara Kata Hari Ini
Orang yang berani tidak akan membabi-buta melompat masuk ke dalam jurang, melainkan masuk perlahan-lahan dan dengan mata yang terbuka setelah mengukur dalamnya. (Stahl P.J)
Bapa, beri aku kekuatan dan hikmat untuk mengatasi masalahku, sehingga aku tidak memakai cara-cara yang tidak berkenan kepadaMu. Dalam nama Yesus aku mohon, Amin.
Kata Kata Bijak Hari Ini
Mengatasi masalah dengan cara yang salah hanya akan membawa masalah baru.
Mutiara Kata Hari Ini
Orang yang berani tidak akan membabi-buta melompat masuk ke dalam jurang, melainkan masuk perlahan-lahan dan dengan mata yang terbuka setelah mengukur dalamnya. (Stahl P.J)
Sumber : Manna Sorgawi (Mansor)
0 comments:
Post a Comment