HAL SEORANG PEKERJA (1)
"Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus," (Efesus 6:5)
Di dunia kerja, keberadaan orang Kristen dengan orang dunia hampir-hampir tidak ada perbedaan yang mencolok dalam hal nilai dan etika kerja. Kadang orang-orang dunia justru lebih baik dibanding anak-anak Tuhan. Para pekerja Kristen seringkali tidak menunjukkan kualitas sebagai seorang karyawan yang baik. Ketika berada di gereja, kita seolah-olah berkomitmen penuh untuk menerapkan nilai-nilai firman Tuhan. Tetapi saat di tempat kerja, kita bertindak dan menganut cara-cara kerja duniawi yang sarat dengan kecurangan, rekayasa, kemalasan, serta menghalalkan segala cara.
Pengaruh dunia ini begitu kuat, sehingga banyak pekerja Kristen yang malah menjadi batu sandungan dan tidak lagi menjadi berkat bagi orang-orang disekitarnya. Firman Tuhan jelas menyatakan, "Demikiananlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapa-mu yang di sorga." (Matius 5:16). bila kita tidak menjadi teladan dalam hal pekerjaan berarti kita telah gagal dalam mengemban tugas sebagai "terang".
Oleh sebab itu mari kita perhatikan beberapa nilai berkenaan dengan dunia kerja. Pertama, sebagai seorang pekerja Kristen kita harus memiliki rasa hormat dan taat kepada siapa pun yang memegang tampuk kepemimpinan, "... sama seperti kamu taat kepada Kristus, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah," (Efesus 6:5-6). Secara sederhana ayat ini mengajar kita untuk taat kepada pimpinan di perusahaan atau kepada majikan kita, sehingga apapun tugas yang diberikan akan kita kerjakan tanpa adanya keluh kesah atau gerutu. Dalam segala hal kita harus menjadi pekerja teladan dan bisa dibanggakan atasan kita. Namun, haruskah kita menaati pimpinan kita bila mereka memerintahkan kita untuk melakukan sesuatau yang salah, tidak etis dan bertentangan dengan firman Tuhan? Tidak! Kita harus dengan tegas menolaknya, meskipun itu membawa konsekuensi. Ada tertulis "... kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia." (Kisah 5:29). (Berlanjut ...)
Di dunia kerja, keberadaan orang Kristen dengan orang dunia hampir-hampir tidak ada perbedaan yang mencolok dalam hal nilai dan etika kerja. Kadang orang-orang dunia justru lebih baik dibanding anak-anak Tuhan. Para pekerja Kristen seringkali tidak menunjukkan kualitas sebagai seorang karyawan yang baik. Ketika berada di gereja, kita seolah-olah berkomitmen penuh untuk menerapkan nilai-nilai firman Tuhan. Tetapi saat di tempat kerja, kita bertindak dan menganut cara-cara kerja duniawi yang sarat dengan kecurangan, rekayasa, kemalasan, serta menghalalkan segala cara.
Pengaruh dunia ini begitu kuat, sehingga banyak pekerja Kristen yang malah menjadi batu sandungan dan tidak lagi menjadi berkat bagi orang-orang disekitarnya. Firman Tuhan jelas menyatakan, "Demikiananlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapa-mu yang di sorga." (Matius 5:16). bila kita tidak menjadi teladan dalam hal pekerjaan berarti kita telah gagal dalam mengemban tugas sebagai "terang".
Oleh sebab itu mari kita perhatikan beberapa nilai berkenaan dengan dunia kerja. Pertama, sebagai seorang pekerja Kristen kita harus memiliki rasa hormat dan taat kepada siapa pun yang memegang tampuk kepemimpinan, "... sama seperti kamu taat kepada Kristus, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah," (Efesus 6:5-6). Secara sederhana ayat ini mengajar kita untuk taat kepada pimpinan di perusahaan atau kepada majikan kita, sehingga apapun tugas yang diberikan akan kita kerjakan tanpa adanya keluh kesah atau gerutu. Dalam segala hal kita harus menjadi pekerja teladan dan bisa dibanggakan atasan kita. Namun, haruskah kita menaati pimpinan kita bila mereka memerintahkan kita untuk melakukan sesuatau yang salah, tidak etis dan bertentangan dengan firman Tuhan? Tidak! Kita harus dengan tegas menolaknya, meskipun itu membawa konsekuensi. Ada tertulis "... kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia." (Kisah 5:29). (Berlanjut ...)
Sumber : AIR HIDUP
0 comments:
Post a Comment