PP GKPI BUKIT SION, BATAM




Shalom,
Pertama-tama kami mengucapkan Selamat Datang ke Blog kami yang sangat sederhana ini. Kami seluruh anggota Pemuda Pemudi Pos GKPI BUKIT SION Bida Ayu - Muka Kuning, Batam bersukur, karena kami masih dapat menggunakan media Blog ini sebagai sarana untuk publikasi setiap kegiatan-kegiatan kami. Blog ini kami tujukan khususnya untuk seluruh anggota Pemuda Pemudi Pos GKPI BUKIT SION, Batam dan umumnya untuk seluruh Pemuda Pemudi umat kristiani yang ada di seluruh dunia. Adapun content atau isi dari Blog kami ini adalah sebagian besar tentang kegiatan-kegiatan yang akan kami lakukan ke depan, dan juga kegiatan-kegiatan yang sudah kami lakukan sebelumnya. Disamping itu, Jadwal Pelayanan Ibadah Raya

Renungan Harian, Rabu 24 Desember 2008

|

Jangan Maju Sendirian
Ibrani 10 : 24 - 25

Ketika diberi kesempatan berkhotbah di sebuah gereja, saya berkhotbah tetntang teladan Priskila dan Akwila bagi umat Tuhan. Poin-poin penting yang saya sampaikan antara lain bahwa Priskila dan Akwila merupakan pasangan yang kompak, pejuang yang tangguh, pelayan Kristus dan penasihat yang bijak. Di tengah khotbah, saya bertanya kepada jemaat, "Siapa yang hari ini pergi ke gereja bersama pasangannya?" Dari sekitar lima ratus orang yang hadir, hanya beberapa yang mengangkat tangan. Saya tidak tahu penyebab jemaat yang lain datang sendirian. Mungkin pasangannya mengikuti ibadah pada jam yang lain. Tetapi, seandainya pasangannya tidak beribadah, ini sungguh menyedihkan. Apalagi kalau pasangannya hanya Kristen "KTP", maka ini bisa menjadi awal sebuah petaka. Ketidakkompakan dalam masalah rohani merupakan bahaya besar bagi keberlangsungan kehidupan keluarga Kristen.

Di tempat lain, saya bertanya kepada seorang aktivis gereja tentang seorang jemaat yang sudah tidak aktif lagi. Dia menjawab, "Biarkan saja, itu urusan masing-masing. Dia sudah dewasa, tidak perlu terus diingatkan." Jawaban ini masuk akal, tetapi menunjukkan sikap tidak mau menolong atau bosan menolong sesamanya.

Firman Tuhan menegaskan tetang beberapa sikap yang perlu diwujudkan baik dalam kehidupan pasangan suami-istri maupun dalam kehidupan bersama orang percaya, yaitu:

Pertama, saling memperhatikan. Saling memperhatikan merupakan langkah pertama di dalam kehidupan bersama. Tidak mungkin seseorang akan menasihati dan mendorong sesamanya kalau dia tidak memperhatikan mereka. Umat tuhan tidak boleh bersikap acuh tak acuh terhadap sesamanya karena itu mengingkari hakikatnya sebagai tubuh Kristus.

Kedua, saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Orang percaya tidak cukup hanya tidak berbuat jahat, tetapi harus mewujudkan kasih di dalam hidupnya. Tidak berbuat jahat adalah tindakan pasif, sedang kasih merupakan tindakan aktif. Yang dibutuhkan di dalam kehidupan bersama adalah tindakan aktif, yaitu mengasihi. Di samping itu orang percaya harus melakukan pekerjaan baik, karena Allah mau supaya kita hidup di dalamnya (Efesus 2 : 10). Karena segala kelemahan yang ada maka orang percaya sering tidak melakukan kedua hal tersebut, sehingga diperlukan orang lain untuk mendorongnya.

Ketiga, saling menasihati untuk rajin menghadiri pertemuan-pertemuan ibadah. Orang yang tidak rajin dalam pertemuan ibadah beralasan, "Saya bisa beribadah sendiri di rumah." Ini bertentangan dengan firman Tuhan. Untuk itu perlu saling menasihati.

Jika ada kekompakan seperti itu, maka pasangan suami-isteri maupun persekutuan orang percaya akan kuat. Hal itu juga bisa menjadi kesaksian bagi orang lain. Maka, jangan anda maju sendirian. Majulah bersama pasangan atau teman -teman seiman Anda.

DOA

Bapa, Engkau telah memampukan aku untuk maju di dalam hal rohani. Mampukan aku untuk menolong sesamaku supaya maju juga di dalam hal rohani. Dalam nama Yesus. Amin.

Kata-Kata Bijak Hari Ini

Mendorong orang lain supaya maju secdara rohani bukanlah pilihan, tetapi kewajiban.

Mutiara Kata Hari Ini

Rahmat sering datang kepada kita dalam bentuk kesakitan, kehilangan dan kekecewaan; tetapi bila kita sabar, kita segera akan melihat bentuk aslinya. (Joseph Addison)

Sumber: Manna Sorgawi (Mansor), Desember 2008, No. 129 Tahun XI Read More..

Renungan Harian, Senin 22 Desember 2008

|

Carolling Keliling
Lukas 2 : 13 - 20

Istilah "carolling" mungkin tidak begitu dikenal oleh kebanyakan orang karena memang jarang digunakan. Tetapi, bagi kami sebagai mantan anggota Komisi Pemuda di sebuah gereja di Salatiga, Jawa Tengah, carolling mempunyai kesan yang tersendiri. Ketika itu kami mempunyai program rutin setiap Natal, yaitu kunjungan ke jemaat-jemaat tertentu. Kami, semua anggota Komisi Pemuda setiap malam Natal berkeliling ke jemaat-jemaat yang sudah usia lanjut maupun ke jemaat-jemaat yang berada di cabang-cabang. Kami ingin membagikan sukacita Natal dengan menyanyikan lagu-lagu Natal yang gembira langsung di depan pintu rumah jemaat. Setibanya di rumah jemaat, kami langsung menyanyikan sebuah lagu Natal. Setelah satu lagu Natal selesai dinyanyikan baru kami mengetuk pintu rumahnya. Ketika tuan rumah membukakan pintu, seorang dari kami menyampaikan ucapan Selamat Natal dan memberikan sebuah lilin dan bingkisan untuk jemaat tersebut. Setelah memberi kesempatan sejenak kepada jemaat untuk menyampaikan beberapa kaliman, kami lanjutkan dengan menyanyi satu lagu Natal lagi dan berdoa. Setelah itu kami minta diri untuk melanjutkan pelayanan kami ke jemaat yang lain.

Berikut adalah perkataan-perkataan yang diucapkan jemaat ketika bertemu kami kembali di kemudian hari yang menunjukkan kesan mereka terhada acara "carolling" kami:
Sepasang kakek-nenek berkata, " semenjak anak kami yang bontot (bungsu) ke kota untuk bekerja, kami tidak pernah merayakan Natal bersama lagi. Kedatangan anak-anak muda dari gereja yang menyanyikan lagu-lagu Natal dengan penuh sukacita, mengobati kerinduan kami untuk bertemu anak kami di malam Natal dan hal ini telah mendorong kami untuk tetap mengasihinya."

Seorang janda berkata, " Sebenarnya saya bosan dengan hidup ini, tetapi kehadiran para pemuda di malam Natal itu membuat semangat hidup saya muncul kembali. Saya merasa tidak sendirian dan dengan lagu-lagu Natal yang dinyanyikan oleh mereka keyakinan saya bertambah bahwa Allah itu benar-benar menyertai saya."

Seorang Bapak berkata, "Adik-adik pemuda kreatif sekali. Saya jadi ingin terus mendorong anak-anak muda untuk aktif di Kommisi Pemuda di Cabang ini, walaupun jumlah pemudanya tidak banyak. Saya yakin mereka bisa seperti Komisi Pemuda Pusat."

Seorang Bapak yang lain berkata, "Kami terkejut dan kami heran karena adik-adik pemuda mau datang ke gubuk kami untuk merayakan Natal. Kami merasa tersanjung dan kami merasa diperhatikan."

Mari kita menjadikan Natal kali ini menjadi Natal yang berkesan dan selalu menjadi kenangan manis bagi jemaat Tuhan. Nyatakan sukacita Natal yang ada di dalam hati kita dengan memperhatikan orang-orang lain yang perlu diperhatikan.

DOA

Bapa, Natal adalah sesuatu yang paling berkesan sepanjang hidupku, mampukan aku untuk membuatnya menjadi berkesan bagi orang lain. Dalam nama Yesus aku berdoa, Amin.

Kata Kata Bijak Hari Ini

Membuat Natal yang berkesan bagi seseorang menolong dia menemukan kembali semangat hidupnya.

Mutiara Kata Hari Ini

Ancaman nyata sebenarnya bukan pada saat komputer mulai bisa berpikir seperti manusia, tetapi ketika manusia mulai berpikir seperti komputer.

Sumber: Manna Sorgawi (Mansor), Desember 2008, No. 129 Tahun XI Read More..

Renungan Harian, Jumat 19 Desember 2008

|

Tetaplah Bercahaya
Roma 12 : 11; Matius 25 : 14 - 21

Sebuah pohon Natal berdiri menjulang tinggi, dihiasi oleh berbagai pernak-pernik dan lampu yang berwarna-warni. Pohon Natal itu berdiri tegak bermandikan warna-warni cahaya lampu-lampu kecil yang melingkar di sekujur rantingnya. Lampu-lampu kecil yang melingkar di sekujur rantingnya. Lampu-lampu kecil itu seolah-olah sedang berlomba-lomba memancarkan cahayanya masing-masing. Pancaran cahayanya sungguh memikat dan menghibur hati orang yang memandangnya. "Terangnya begitu indah," komentar mereka yang kelihatannya enggak beranjak menjauhi pohon Natal tersebut.

Beberapa waktu kemudian ketika keadaan mulai sepi, sebuah lampu berwarna merah mengeluh, "Aku lelah menyala siang dan malam, sebaiknya aku beristrahat saja sejenak. Aku lelah selalu mengusahakan yang terbaik bagi mereka yang memandang pohon natal ini. Lagipula aku begitu kecil, kehadiranku di sini tidak cukup berarti." Sementara si lampu merah mengeluh dan berencana untuk tidak bercahaya lagi, seorang bocah yang berdiri tidak jauh darinya berteriak, "Ma, lihat lampu-lampu itu bersinar sangat indah. Ma, dari semua lampu di pohon Natal ini, yang paling menarik bagiku adalah yang berwarna merah itu. Sinarnya tampak lebih cemerlang." "Ya, Tuhan, hampir saja aku redup dan padam, Kupikir tak seorang pun peduli jika aku tak bersinar lagi, " gumam si lampu merah. Pujian itu membuat si lampu merah kembali bersinar. Pujian yang diberikan tepat pada waktunya pasti membangun. Bola lampu yang lain pun tertular oleh antusiasme si lampu merah.

Kadang-kadang rutinitas dan beratnya beban di dalam keluarga, pekerjaan atau pelayanan membuat kita mengeluh atau memutuskan untuk berdiam diri, semangat kita surut seperti si lampu merah. Tidak adanya respons, komentar baik atau perhatian yang secara langsung kita dapatkan dari orang-orang di sekeliling, kadang-kadang membuat kita patah semangat. Kita sering lupa bahwa sesungguhnya ada Tuhan yang tidak pernah berhenti memperhatikan kita, yang juga telah menyiapkan reward atau bonus atas semua jerih lelah kita.

Tuhan memang tidak langsung memberikan pujian kepada kita, karena kesetiaan dan tanggung jawab kita masih harus diuji. Jika kesetiaan kita sudah teruji dan hasil kerja kita memuaskan, maka pada waktunya Dia akan berkata, "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkautelah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu." (Mat 25 : 21). Bayangkan, setelah teruji kita dipuji dan diundang oleh Raja segala raja untuk masuk ke dalam kebahagiaanNya. Bukankah kebenaran ini seharusnya terus membuat kita antusias bekerja dan melayani Dia? Pandanglah segala hal baik yang kita kerjakan sebagai sebuah tugas kehormatan yang datang langsung dari Tuhan, maka itu akan membuat terang hidup kita terus bercahaya. Teruslah menjadi berkat bagi banyak orang!

DOA

Tuhan Yesus, pakailah hidupku menjadi garam dan terangMu. Biarlah RohMu meneguhkanku di saat hatiku lemah dan kakiku goyah. Dengarkanlah doaku ya Tuhan Yesus. Amin

Kata Kata Bijak Hari Ini

Cahaya-cahaya lampu kecil yang terus menyala, terlihat sangat indah di kegelapan malam

Mutiara Kata Hari Ini

Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu. (William Feather)

Sumber: Manna Sorgawi (Mansor), Desember 2008, No. 129 Tahun XI Read More..

Renungan Harian, Kamis 18 Desember 2008

|

TOILET SEBAGAI SEKOLAH KESABARAN
Galatia 5 : 22, Kolose 3 : 12



Nampaknya kita masih harus belajar mengembangkan kesabaran dan mematikan dorongan kepentingan diri sendiri. Kata "sabar" itu sendiri berarti : tenang, tidak tergesa-gesa, tidak terburu nafsu, tidak cepat marah, tabah. Sifat ini merupakan salah satu segi dari buah Roh yang seharusnya dihasilkan oleh setiap orang percaya.

Gejala ketidaksabaran dan mementingkan diri sendiri beberapa kali saya temukan di toilet umum yang ada di pusat perbelanjaan, rumah sakit, maupun di kantor - kantor. Suatu hari ketika sedang antre di toilet, tiba-tiba seorang ibu datang mengetok-ngetok salah satu pintu toilet sambil berteriak, "siapa di dalam, lama amat sih??", Padahal ibu itu baru aja datang dan tidak mungkin tahu apakah orang yang ada di dalam sudah lama atau belum. Salah seorang ibu yang kesal melihat ulah ibu ini kemudian menjawab "Memangnya ibu tahu kalau dia sudah lama masuk?", Ibu itu pun terdiam dengan wajah cemberut. Hal semacam ini merupakan cerminan ketidak sabaran seseorang. Antre di toilet saja sudah tidak sabar, bagaimana jika di perhadapkan dengan masalah yang lebih berat dari sekedar antre di depan Toilet.

Masih seputar toilet, beberapa kali saya merasa tidak nyaman berada di dalam toilet karena ulah orang-orang yang tidak sabar dan terlalu mementingkan diri sendiri. Waktu itu saya baru saja masuk toilet. Tiba-tiba seseorang datang dan langsung bertanya, "siapa sih di dalam? kencing juga ya, jangan lama-lama ya." Karena kesal saya tidak menjawab apa-apa. orang itu sengaja mondar-mandir di depan toilet sambil ngomel-ngomel. Didalam hati saya berpikir betapa sulitnya menemukan kesabaran di dalam manusia. Mungkin ada sebagian orang yang sudah melatih dirinya untuk bersabar, tetapi sebagian lagi tidak. Pengalaman di toilet itu tidak hanya menjelaskan ketidak sabaran seseorang, tetapi juga sifat mementingkan diri sendiri. Kata-kata seperti ini "Siapasih di dalam, kencing juga ya..." menyiratkan sebuah kalimat lain "Kok kamu sih yang ada di dalam, seharusnya kan saya, kenapa kamu ikut - ikutan kencing juga, seharusnya saya dong duluan". Marilah sejenak kita merenungkan sifat buruk ini, yang mungkin masih kita kembangkan hingga kini. Tuhan mengingatkan kita untuk bersabar dan menganggap yang lain lebih penting. Ketika menunggu di depan toilet, kita juga seharsnya menyadari bahwa tidak ada orang waras yang tahan berlama-lama di toilet yang pengap. Kalau dia sudah selesai maka ia pasti akan keluar. Kata - kata apapun yang kita lontarkan kepadanya, jika dia belum selesai maka ia tidak akan keluar. Belajarlah bersabar dan tidak mementingkan diri sendiri.

Gantikan ketidaksabaran dengan hati yang tenang menanggung segala sesuatu tanpa marah atau mengomel. Jika tekun melatih diri untuk bersabar, niscaya kita akan memiliki kesabaran dan hati yang "Seluas samudera", yang mampu menanggung segala kesulitan.

====================================================================

DOA
Tuhan, tambahkanlah kesabaran di dalam hatiku agar aku bisa menghadapi segala keadaan dengan hati yang tenang. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin

Kata-kata Bijak :
Pahlawan yang sesungguhnya adalah orang yang mampu mengalahkan sifat buruk dalam hatinya

Mutiara Kata Hari Ini :
Sesuatu yang belum di kerjakan seringkali tampak mustahil; kita baru yakin bila kita telah berhasil melakukannya dengan baik.

Sumber: Manna Sorgawi (Mansor), Desember 2008, No. 129 Tahun XI
Read More..

Renungan Harian, Rabu 17 Desember 2008

|

PASANGAN YANG BAIK
Kejadian 2 : 18, Ibrani 10 : 24

Ketika Adam masih sendiri, Allah berkata, "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dua." Allah memandang bahwa keberadaan seorang pria belumlah lengkap tanpa seorang wanita. Kehadiran seorang wanita akan menyempurnakan banyak hal di di dalam diri pria. Tetapi kita perlu mengingat juga bahwa hubungan pria-wanita ini tidak hanya menguntungkan pihak pria, melainkan wanita juga. Mereka akan menjadi pasangan yang saling memberi dan saling menopang satu sama lain. Wanita pun memiliki kekurangan yang seharusnya bisa dilengkapi oleh pasangan pria. Inilah yang Allah harapkan bagi pasangan suami-istri, saling menolong, melengkapi dan mengingatkan.

Sebagai penolong, Istri harus belajar menjalankan perannya. Bukan hanya membantu menyediakan segala sesuatu yang di perlukan suami, tetapi hendaklah ia bisa juga menjadi pengingat bagi suaminya, ketika sang suami sedang lemah atau sudah mulai menyimpanh dari jalan yang semestinya. Tahanlah keinginan dan mulut kita untuk menceritakan sesuatu yang hanya akan membakar emosi suami datau menambah beban pikirannya. Ketika suami sedang panas hati dengan seseorang, ingatkan ia untuk tidak bersikap demikian dan jangan malah memperburuk keadaan dengan berkata, "Ya, dia memang begitu," atau "Hajar saja dia." Jadilah pasangan yang baik dengan mengembangkan sifat dan teladan yang baik.

Saya mengenal pasangan suami-istri, sebut saja nama mereka Robi dan Rut. Rut menceritakan bagaimana Robi telah menjadi pasangan yang baik baginya. Rut bukanlah tipe wanita yang bisa cuek dengan masalah yang datang dalam hidupnya, khususnya masalah di dalam pekerjaan. Setiap kali Rut pulang kerumah dengan pikiran yang kalut dan mulai menceritakan masalah yang ia hadapi di dalam pekerjaan, maka dengan sabar Robi menasihati dan menenangkannya. Rut sangat bersyukur karena Robi adalah pria Pendamai.
Ketika Rut mulai menceritakan kesalahannya terhadap seseorang, Robi akan berkata, " Jangan di ambil hati, mungkin dia tidak sengaja atau dia tidak bermaksud seperti itu." "Kalau sudah begitu, lambat laun kekesalah dan emosimu akan menurun," Ketika ada orang yang memusuhi Rut, sebagai suami, Robi tidak pernah ikut-ikutan memusuhi orang tersebut, atau mengeluarkan kata-kata uang akan memperparah kebencian Rut. Ia akan selalu mengingatkan kepada Rut untuk bersabar mengahadapi segalanua. Robi juga tidak pernah menceritakan kejelekan rekan-rekan kerjanya kepada Rut, ia selalu berpikiran positif tentang mereka. Sifat-sifat Robi ini membuat Rut banyak belajar dan berubah.

Jika selama ini kita belum menjadi Istri atau suami yang baik, kini saatnya berubah!!, kembangkan sifat-sifat yang baik yang akan mendorong pasangan kita untuk mengembangkan sifat yang baik dan mengubah kebiasaan negatifnya.

=====================================================================

DOA
Tuhan, mampukanlah aku menjadi suami/isteri yang baik, yang membawa pengaruh positif bagi pasanganku. Dalam nama Yesus aku memohon.Amin


Kata-kata Bijak :
Jadilah embun yang menyejukkan bagi pasangan anda dan bukan racun yang mematikan.


Mutiara Kata Hari Ini:
Dalam masalah hati nurani, pikiran pertamalah yang terbaik. Dalam masalah kebijaksanaan, pemikiran terakhirnlah yang paling baik (Robert Hall).


Sumber: Manna Sorgawi (Mansor), Desember 2008, No. 129 Tahun XI
Read More..

Renungan Harian, Selasa 16 Desember 2008

|

Lihat Yang Lain
Matius 7 : 1 - 4; 1 Petrus 4 : 8

Sekitar jam 19:00 WIB seorang pemuda menemui seorang pendeta. Dari raut mukanya terlihat bahwa dia sedang kesal terhadap seseorang. Dengan nada bicara yang tinggi, dia mengeluhkan apa yang dia dengar tentang sikap seorang temannya. Temannya telah menjelekkan dirinya di hadapan banyak orang di sebuah pertemuan ketika dia tidak ada di pertemuan tersebut. Pemuda ini sempat datang ke rumah temannya itu, tetapi temannya sedang tidak ada di rumah. Itulah sebabnya dia datang ke rumah pendeta untuk mengadukan masalah tersebut. Sebagai hamba Tuhan, pendeta itu tidak mau membela atau menyalahkan pemuda tersebut. Tetapi, apa yang dilakukannya membuat pemuda tersebut tercengan dan "mati kutu". Pendeta tersebut masuk ke kamarnya dan tak lama kemudian keluar lagi sambil membawa kertas putih dan sebuah pensil. Dia membuat sebuah titik di kertas putih tersebut, lalu menunjukkan kepada pemuda itu. "Apa yang kamu lihat?" tanya pendeta. "Sebuah titik hitam!" jawabnya kasar. "Mengapa kamu tidak melihat bahwa ini adalah kertas putih yang ternoda hanya oleh sedikit warna hitam? Mengapa kamu hanya melihat sebuah titik kecil ini?" tanya pendeta. "Karena mata saya tertuju kepada titik yang Bapak buat itu, bukan kepada kertas ini. Kebanyakan orang pasti juga melihat dengan cara seperti itu!" jawabnya masih dengan nada tinggi. "Itulah yang kamu lakukan kepada temanmu. Kamu hanya memusatkan perhatian kepada kesalahan yang dia buat. Kamu tidak mau melihat kebaikan-kebaikan yang ada padanya, bahkan mungkin salah satu dari kebaikan itu pernah kamu rasakan. Kamu hanya melihat seperti cara kebanyakan orang melihat. Kalau kamu memusatkan perhatian kepada kesalahannya, kamu akan marah, membenci dan dendam kepadanya. Cobalah pakai cara pandang yang berbeda. Lihat yang lain, lihat kebaikannya! kata pendeta. Pemuda itu pun terdiam dan tak lama kemudian dia pamit pulang.

Dalam salah satu bagian pengajaran Yesus di bukit tersirat bahwa manusia cenderung melihat kesalahan orang lain, bukan kebaikannya. Bahkan manusia sanggup melihat kesalahan sesamanya yang digambarkan hanya sebesar "selumbar" saja. Kesalahan bukanlah hal yang bisa ditolerir, tetapi kecenderungan hanya melihat kepada kesalahan dan melupakan kebaikan orang lain akan membuat seseorang cenderung menghakimi sesamanya. Iblis memberi "teladan" dalam hal melihat kesalahan pihak lain. Dia selalu menuduh orang percaya. Dia selalu hendak memperlihatkan kesalahan-keslahan orang percaya. Tidak mungkin dia memuji kebaikan orang percaya. Maksud Iblis adalah supaya orang percaya frustrasi dan akhirnya tidak bertumbuh rohaninya. Kita bukanlah pengikut Iblis. Oleh sebab itu, mari kita hindari kecenderungan untuk melihat kesalahan orang lain dan mulai mengarahkan pandangan kita kepada kebaikannya.

DOA

Bapa, buatlah mataku jeli untuk bisa melihat kebaikan-kebaikan sesamaku, supaya aku tidak menghakimi mereka. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.

Kata Kata Bijak Hari Ini

Mata yang hanya bisa memandang kesalahan orang lain akan buat terhadap kebaikan-kebaikan mereka.

Mutiara Kata Hari Ini

Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih cermat (George Downing)

Sumber: Manna Sorgawi (Mansor), Desember 2008, No. 129 Tahun XI
Read More..