PP GKPI BUKIT SION, BATAM




Shalom,
Pertama-tama kami mengucapkan Selamat Datang ke Blog kami yang sangat sederhana ini. Kami seluruh anggota Pemuda Pemudi Pos GKPI BUKIT SION Bida Ayu - Muka Kuning, Batam bersukur, karena kami masih dapat menggunakan media Blog ini sebagai sarana untuk publikasi setiap kegiatan-kegiatan kami. Blog ini kami tujukan khususnya untuk seluruh anggota Pemuda Pemudi Pos GKPI BUKIT SION, Batam dan umumnya untuk seluruh Pemuda Pemudi umat kristiani yang ada di seluruh dunia. Adapun content atau isi dari Blog kami ini adalah sebagian besar tentang kegiatan-kegiatan yang akan kami lakukan ke depan, dan juga kegiatan-kegiatan yang sudah kami lakukan sebelumnya. Disamping itu, Jadwal Pelayanan Ibadah Raya

Renungan Harian Selasa, 7 April 2009

|

POHON GAHARU, PEMBAWA KEHARUMAN
Bilangan 24 : 6, Mazmur 45 : 9, Amsal 7 : 17

Seminggu Bersama Pohon-Pohon Dalam Alkitab - Hari 7

Tentu kita masih ingat peribahasa yang berbunyi, "Sudah gaharu cendana pula", Peribahasa yang berarti "Sudah tahu bertanya pula" itu menyejajarkan antara gaharu dan cendana. Tetapi, saat ini orang lebih mengenal cendana daripada gaharu. Padahal gaharu juga mempunya kualitas yang tidak kalah dengan cendana. Gaharu dihasilkan dari pohon gaharu yang tingginya mencapai sekitar tiga meter. Pohon gaharu mempunyai cabang-cabang yang melebar ke samping dengan bagian tengah agak sedikit lebih tinggi. Bentuk yang demikian menyerupai tenda-tenda bangsa Israel. Oleh sebab itu, ketika memberkati bangsa Israel, Bileam berkata, "Alangkah indahnya kemah-kemahmu, hai Yakub, dan tempat-tempat kediamanmu, hai Israel! Sebagai lembah yang membentang semuanya; sebagai taman di tepi sungai; sebagai pohon gaharu yang ditanam TUHAN; sebagai pohon aras di tepi air." (Bil 24:5-6). Pohon gaharu terkenal dan sangat berguna pada zaman Israel bukan hanya karena bentuknya yang mirip tenda-tenda Israel, tetapi juga karena batgangnya berbau harum. Dari batangnya inilah dihasilkan rempah-rempah dan minyak gaharu yang harumnya tidak kalah dengan cendana. Paling tidak ada tiga pemakaian gaharu, yaitu:

Pertama, untuk mengharumkan pakaian. Pemakaian gaharu sebagai wangi-wangian pada pakaian biasanya berkenaan dengan pernikahan. Seorang pengantin harus mengenakan pakaian yang berbau harum, "Segala pakaianmu berbau mur, gaharu dan cendana; dari istana gading permainan kecapi menyukakan engkau." (Mzm 45:9)

Kedua, untuk mengharumkan tempat tidur. Pemakaian di sini masih berkaitan dengan hubungan suami-istri. Salomo menjelaskan hal ini dalam kaitannya dengan pemanfaatan secara licik oleh perempuan sundal dalam usahanya merayu pemuda, "Pembaringanku telah kutaburi dengan mur, gaharu dan kayu manis." (Ams 7:17)

Ketiga, untuk mencegah bau busuk pada mayat. Nikodemus memakaikannya pada mayat Yesus, "Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya." (Yoh 19:39)

Pohon gaharu yang harum baunya mengingatkan kita akan fungsi orang Kristen yang harus "berbau harum" bagi Tuhan dan bagi sesama. "Berbau Harum" bagi Tuhan berarti menjauhkan diri dari hal-hal yang Tuhan tidak berkenan, dengan kata lain, Orang Kristen harus tetap menjaga kekudusan hidupnya. "Berbau Harum" bagi sesama berarti berkata-kata dan bertindak dengan benar. "Berbau Harum" bagi Tuhan adalah sarana untuk melihat Tuhan (Ibr 12:14). "Berbau Harum" bagi sesama adalah sarana untuk orang lain bisa melihat Tuhan melalui kehidupan kita.

DOA
Bapa, mampukan aku untuk terus menyebarkan keharuman di tengah-tengah dunia yang penuh kebusukan ini. Dalam nama Yesus aku berdoa, Amin.

Kata Kata Bijak Hari Ini
Bagaimanapun manusia melupakan, sesuatu yang harum pasti akan tercium oleh hidung mereka.
Mutiara Kata Hari Ini
Berbicara ketika sedang marah dapat menghasilkan ucapan yang Anda sesali selamanya. (Ambrose Bierce)
Sumber : Manna Sorgawi (Mansor)
Read More..

Renungan Harian Senin, 6 April 2009

|

POHON ANGGUR, BUTUH PERAWATAN
Kejadian 9 : 20, Yohanes 15 : 1 - 8

Seminggu Bersama Pohon-Pohon Dalam Alkitab - Hari 6


Pohon anggur (vitis vinifera) adalah tanaman yang sangat umum di Israel dan Palestina hingga sekarang ini. Satu tandan buah anggur yang paling besar bisa mencapai berat hingga 5 kg, jika anggurnya tumbuh di tanah yang subur. Dua dari antara pengintai-pengintai yang disuruh mengintai Kanaan harus menggandar atau memikul berdua setandan buah anggur dari Lembah Eskol (Bil 13:23). Kej 9:20 menjelaskan kepada kita bahwa yang pertama kali membuat kebun anggur adalah Nuh. Bagi orang Israel, anggur merupakan tanaman penting sebagaimana zaitun dan ara. Buahnya yang masih segar selain bisa langsung dimakan, juga dikeringkan menjadi kismis dan diperas untuk menghasilkan wine atau minuman anggur yang sangat digemari. anggur juga bisa dijadikan selai anggur, dijadikan cuka anggur dan bijinya diekstrak menjadi obat.

Di dalam PL, Israel sering digambarkan sebagai pokok anggur dan kebun anggur Allah (Yes 5:1-7; Yer 2:21; Yeh 19:10). Di dalam PB pun kita melihat bahwa Yesus mengumpamakan diriNya sebagai pokok anggur yang benar dan orang percaya sebagai ranting-rantingnya. Dari perumpamaan Yesus tentang pokok anggur, kita mengetahui bahwa Tuhan sangat mengharapkan agar kita menghasilkan buah yang lebat. Untuk dapat menghasilkan buah yang lebat, orang percaya harus:

Pertama, melekat pada pokok anggur yang benar, yaitu Yesus. Hidup dalam persekutuan dengan Yesus akan memungkinkan kita menjadi berkat bagi sesama, karena buah-buah yang kita hasilkan berasal dari Pokok Anggur Yang Benar. Tidak sedikit orang yang mencoba melakukan banyak hal di luar Yesus, tapi hasilnya adalah kesia-siaan.

Kedua, perlu merawat kehidupan rohani kita. Pohon anggur merupakan tanaman yang meminta banyak perhatian jika ingin menghasilkan buah yang banyak dan berkualitas. Tanahnya harus dibersihkan secara rutin, dibentangkan tali-tali di atasnya agar dapat merambat dan dibuatkan penyangga yang akan menahan buahnya yang berat. Untuk mendapatkan tubuh yang indah, kita melakukan perawatan tubuh, tetapi untuk menghasilkan kehidupan rohani yang dikenan Tuhan, kita harus merawat kehidupan rohani kita.

Ketiga, izinkan Tuhan memangkas ranting-ranting kita. Pohon anggur dapat tumbuh subur, tetapi belum tentu menghasilkan buah yang banyak. Untuk dapat menghasilkan buah yang banyak, setahun sekali pohon ini harus dipangkas ranting-rantingnya yang tidak berbuah. Terkadang Tuhan melakakukan pemangkasan di dalam hidup kita agar kita semakin berbuah lebat. Pemangkasan itu sakit, tetapi hasilnya indah. Kita perlu merenungkan kata kata William Penn, " Penderitaan bukan merupakan kesalahan kita, melainkan ujian dan koreksi dari Allah. Tetapi merupakan kesalahan kita jika penderitaan itu tidak mendatangkan kebaikan bagi kita."

DOA
Tuhan, beriku hati yang peduli terhadap pertumbuhan rohaniku, sehingga aku menjadi seperti pohon anggur yang berbuah banyak. Dalam nama Yesus aku mohon, Amin.

Kata Kata Bijak Hari Ini
Ketika kita tidak lagi peduli kepada kerohanian kita, lama-kelamaan kita akan mati secara rohani.

Mutiara Kata Hari Ini
Siapa yang tidak mau ditolak keluar dari zamannya, hendaklah membaca surat kabar. (L. Simons)

Sumber : Manna Sorgawi (Mansor)
Read More..

Renungan Harian Sabtu, 4 Maret 2009

|

ARAS LIBANON, MEKAR DAN GAGAH
Mazmur 29:5, 37:35-36

Seminggu Bersama Pohon-Pohon Dalam Alkitab - Hari 4

Pohon aras Libanon (cedrus libani) berasal dari Asia Kecil dan menjadi tanaman asli Libanon, Siria dan bagian selatan Turki. Ciri pertama yang dapat kita ketahui tentang aras Libanon, adalah cabang-cabangnya yang tumbuh secara horizontal dan membuat pohon ini kelihatan sangat lebar dan gagah. Jika tumbuh berhimpitan, pohon ini akan tumbuh secara lurus ke atas, tetapi jika ditanam dengan jarak yang cukup jauh, maka cabang-cabangnya akan tumbuh melebar ke samping. Aras Libanon bisa mencapai tinggi hingga 20 meter dan lebar sekitar 9-15 meter.

Kulit kayu aras Libanon berwarna abu-abu gelap. Jika kulit itu tergores, maka ia akan mengeluarkan getah yang menebarkan aroma yang begitu wangi, sehingga jika kita berjalan di hutan aras Libanon akan terasa sangat menyenangkan. Kayu aras Libanon memiliki keistimewaan lain, ia memiliki anti pembusukan dan tidak ada serangga yang bisa memakannya. Kayunya begitu kuat, padat dan mulus, tanpa mata kayu. Pendeknya, kayu aras Libanon memiliki kuliatas yang sangat baik.

Di beberapa peradaban, kayu aras Libanon sangat penting. Orang-orang Mesir menggunakan getahnya dalam pemumian orang yang meninggal. Orang Fenisia membuat kapal dari kayu aras Libanon dan orang Yunani juga menggunakan kayu ini untuk berbagai keperluan yang menggunakan kayu. Di dalam Alkitab, kayu aras Libanon sering dipakai dalam upacara keagamaan (Im 14:4; 49; Bil 19:6), Salomo membangun Bait Allah dan istananya dengan menggunakan kayu aras Libanon (1 Raj 6 dan 7).

Beberapa bagian Alkitab menjadikan pohon aras Libanon sebagai gambaran orang fasik yang gagah dan sombong. "Aku melihat seorang fasik yang gagah sombong, yang tumbuh mekar seperti pohon aras Libanon." (Mzm 37:35). Secara fisik pohon aras Libanon adalah pohon yang kuat, megah dan berkualitas. Kulitnya menebarkan keharuman, kualitas kayunya pun sangat baik. Pada umumnya orang-orang yang bersikap sombong adalah mereka yang merasa memiliki kelebihan, apakah itu fisik yang sempurna, pendidikan, pengetahuan atau harta kekayaan yang membuat mereka kelihatan lebih hebat dari yang lain. Mereka secara lahiriah nampak hebat dan sempurna, seperti pohon aras Libanon.. Tetapi Alkitab berkata, sekalipun orang-orang fasik yang gagah sombong tumbuh mekar seperti halnya pohon aras Libanon, namun kemegahan mereka bisa hilang dalam sekejap.

Kita boleh memiliki segudang prestasi, harta kekayaan yang banyak, atau kelebihan-kelebihan lain yang akan menambah nilai diri kita di hadapan sesama, tetapi jika di dalam hidup kita terdapat kesombongan, cepat atau lambat kita akan menemui kehancuran. Ada sebuah pepatah yang mengatakan, "Padi semakin berisi semakin merunduk." Muliakanlah Tuhan melalaui kelebihan-kelebihan Anda, dan Anda akan semakin diberkati.

DOA
Tuhan, ampunilah jika aku masih menyimpan kesombongan di dalam hidupku. Sesungguhnya semua yang kumiliki berasal dari padaMu. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.

Kata Kata Bijak Hari Ini
Kemegahan orang yang sombong akan menjadi kehinaan, tetapi kerenahan hati menjadi kemuliaan.

Mutiara Kata Hari Ini
Banyak orang yang memiliki jam tangan mahal harganya tetapi tidak banyak yang memiliki waktu-waktu yang berharga. (Mahathir Mohamad)

Sumber : Manna Sorgawi (Mansor)
Read More..

Renungan Harian Jumat, 3 April 2009

|

BADAM, BERBUNGA PALING AWAL
Bilangan 17 : 8, Roma 12 : 10

Seminggu Bersama Pohon-Pohon Dalam Alkitab - Hari 3

Alkitab beberapa kali menyebutkan tentang pohon badam. Pohon dengan nama Latin prunus dulcis atau amygdalus communis ini, tak lain adalah pohon almond. Tanaman ini berasal dari Siria dan Palestina, tetapi kemudian menyebar hingga ke Afrika dan sebagian Eropa, juga California. Pohon ini bisa mencapai tinggi 4 hingga 10 meter.

Dari semua tanaman di Palestina, badam adalah pohon yang pertama kali berbunga pada akhir musim dingin atau di awal musim semi. Mungkin itulah sebabnya namanya dalam bahasa Ibrani disebut shaqed yang berarti "mempercepat". Bunganya berwarna putih atau merah jambu keputih-putihan. Yang paling berharga dari badam adalah bijinya, karena bisa dimakan atau dijadikan bahan penting untuk campuran berbagai jenis makanan. Selain itu, biji badam atau almond mengandung minyak yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Buah atau minyak badam digunakan untuk mengobati penyakit kanker, tumor, borok dan untuk menormalkan kembali keadaan seseorang yang mabuk karena minuman keras. sekarang ini, California dikenal sebagai penghasil badam atau almond terbesar di dunia. Sekitar 50% dari penghasilan badam di seluruh dunia, didapatkan dari California.

Di dalam Alkitab, badam disebutkan dalam beberapa peristiwa: Yakub mengupas dahan pohon badam dan pohon lain untuk mendapatkan kambing yang berbelang (Kej 30:37), Yakub mengirim buah badam ke Mesir berama hasil tanah lainnya (Kej 43:11), bunga badam dijadikan hiasan kandil (Kel 25:34; 37:19-20), tongkat Harus bertunas, berbunga dan berbuahkan buah badam (Bil 17:8), muncul dalam penglihatan Yeremia (Yer 1:11).

Berbunga lebih awal dari pohon-pohon yang lain, itulah salah satu hal penting yang kita ketahui tentang pohon badam. Ini mengingatkan kita sebagai orang percaya untuk selalu berlomba-lomba dan saling mendahului di dalam berbuat baik. Sangatlah mudah untuk membenci ketika seseorang menyakiti hati kita, kita mudah memfitnah seseorang karena sentimen pribadi, mudah menipu untuk mendapatkan keuntungan, mudah melontarkan kata-kata makian ketika emosi, dan masih banyak lagi perbuatan jahat yang sangat mudah untuk dilakukan. Tetapi, untuk berlomba-lomba dan saling mendahului dalam berbuat baik, tidak semua orang mampu melakukannya.

Katie Couric berkata, "Kebaikan bukanlah sifat yang diturunkan, melainkan perilaku yang harus dipelajari." Mungkin selama ini kita hanya menyatakan kebaikan kepada orang-orang yang sudah berbuat baik kepada kita terlebih dahulu. Kita menunggu dan hanya menjadi penonton saja ketika orang lain berlomba-lomba berbuat baik. Kini saatnya kita belajar menjadi yang pertama di dalam berbuat baik, supaya di mana ada pertikaian, kita datang membawa damai, di mana ada kesedihan, kita datang membawa penghiburan.

DOA
Ya Bapa, mampukan aku untuk selalu menjadi orang yang pertama di dalam menyatakan kebaikan, bahkan kepada orang yang membenciku. Dalam nama Yesus aku mohon, Amin.

Kata Kata Bijak Hari Ini
Jadilah yang pertama untuk berbuat baik dan bukan yang pertama untuk berbuat jahat.

Mutiara Kata Hari Ini
Kemenangan adalah milik mereka yang tekun (Napoleon)

Sumber : Manna Sorgawi (Mansor)
Read More..

Renungan Harian Kamis, 2 April 2009

|

ZAITUN, HIJAU SEPANJANG TAHUN
Mazmur 52 : 10, Hosea 14 : 7

Seminggu Bersama Pohon-Pohon Dalam Alkitab - Hari 2

Zaitun (Olea Europaea) adalah tanaman asli daerah Timur Tengah dan daerah-daerah tertentu di Afrika. Ditanam juga di California, Australia dan Afrika Selatan untuk diperdagangkan. Zaitun termasuk salah satu pohon yang kuat, tingginya bisa mencapai 6 meter dengan dahan yang banyak. Pohon ini dikenal sebagai pohon yang daunnya selalu hijau, dan berbuah setelah berumur lima tahun. Diyakini beberapa pohon zaitun besar yang ada di daerah Israel, tepatnya di Taman Getsemani adalah pohon zaitun yang sudah mencapai umur sekitar 2.000 tahun karena pohon itu sudah ada sejak zaman Yesus.

Alkitab pertama kali menyebutkan zaitun di dalam Kej 8:11 ketika burung merpati kembali kepada Nuh dengan membawa daun zaitun segar. Bagi orang Ibrani, pohon zaitun merupakan pohon yang sangat berharga sebagaimana halnya dengan pohon anggur. Buahnya yang masih muda dapat dimakan mentah maupun diawetkan sebagai penyegar, sedangkan buah yang tua dapat diperas dan diambil minyaknya untuk dipergunakan dalam berbagai keperluan. Minyak zaitun begitu penting bagi orang Israel karena dapat dipakai untuk mengolah makanan, untuk upacara keagamaan, untuk kesehatan dan kecantikan, untuk lampu, untuk mencampur rempah-rempah wangi, sebagai bahan dasar pembuatan salep dan untuk minyak urapan. Sekarang ini minyak zaitun dianggap sebagai elemen penting yang harus dikomsumsi untuk kesehatan. Sebuah penelitian di Jepang mengatakan bahwa minyak zaitun murni mampu memperlambat pertumbuhan tumor. Selain itu, daun zaitun sudah digunakan sejak zaman purba untuk mengobati luka atau berbagai infeksi.

Orang benar dilambangkan sebagai pohon zaitun yang daunnya tetap menghijau, "Tetapi aku ini seperti pohon zaitun yang menghijau di dalam rumah allah; aku percaya akan kasih setia Allah untuk seterusnya dan selamanya." (Mazmur 52:10). Ini merupakan nyanyian Daud ketika ia barada dalam kesesakan karena dikejar-kejar oleh Raja Saul dan nyawanya terancam. Dalam kondisi seperti itu, Daud mampu berkata bahwa ia seperti pohon zaitun untuk menghijau di dalam rumah Allah. Daud mampu berkata demikian, karena ia percaya sepenuhnya kepada allah, meskipun dalam keadaan yang sulit.

Meskipun keadaan di sekeliling kita tidak menjanjikan sesuatu yang baik, tetapi keyakinan dan iman kepada Allah akan membuat kita tetap kokoh berdiri, seperti pohon zaitun yang daunnya selalu menghijau sepanjang tahun, dan manfaat buah, daun serta kayunya selalu dapat dinikmati. Jangan biarkan seorang pun atau kejadian apa pun membuat daun kita layu, sehingga kita tidak lagi menjadi berkat. Tetap melekat kepada allah, itulah yang akan membuat daun kita selalu menghijau. Kemiskinan, kedukaan, penyakit atau berbagai kesulitan hidup tak akan mampu membuat daun kita layu jika kita tertanam dalam Dia.

DOA
Tuhan, aku ini seperti pohon zaitun yang daunnya selalu menghijau dan tidak mudah dikalahkan oleh apa pun juga. Dlam nama Tuhan Yesus aku mohon, Amin.

Kata Kata Bijak Hari Ini
Kondisi apa pun tidak akan pernah membuat orang percaya goyah.

Mutiara Kata Hari Ini
Cara yang paling cepat melakukan banyak perkara ialah dengan melakukan satu perkara dalam satu masa (Samuel Smiles)

Sumber : Manna Sorgawi (Mansor)
Read More..

Renungan Harian Rabu, 1 April 2009

|

ARA, BERBUAH SEPANJANG MUSIM
Kejadian 3 : 7, Lukas 13 : 6 - 9

Seminggu Bersama Pohon-Pohon Dalam Alkitab - Hari 1

Ada 850 jenis pohon ara (ficus) yang masih berkerabat dengan pohon beringin. Jenis pohon ini sangat umum di daerah Timur Tengah dan Eropa Timur. Pohon ara adalah pohon yang rindang, sehingga orang menanamnya di sudut taman atau dekat rumah agar bisa berteduh di bawahnya. Pohon ara biasa (ficus carica) tingginya sekitar 3-10 meter dengan daun yang lebar dan buah yang banyak. Pohon ara biasa ini merupakan salah satu dari "Top 100 Plants". Jenis pohon ara lain yang cukup terkenal adalah ficus sycomorus. Pohon ara jenis inilah yang dipanjat oleh Zakheus ketika ia berusaha untuk melihat Yesus (Luk 19:3-4).

Pohon dan buah ara cukup penting bagi kehidupan orang Israel. Alkitab banyak menyebutkan mengenai pohon dan buah ara. Pertama kali disinggung di dalam Kej 3:7 ketika Adam dan Hawa menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. Buah ara sudah menjadi makanan penting bagi orang-orang Timur Tengah selama ribuan tahun. Buah yang mengandung kadar gula yang tinggi ini selain dapat dimakan sebagai buah segar, juga diawetkan dengan cara dikeringkan, dan juga dibuat kue (1 Sam 25:18, 30:12).

Pohon ara berbuah lebih lebat dibandingkan dengan pohon buah-buahan yang lain. Pohon ini juga mampu berbuah pada segala musim: musim dingin, musim semi, musim panas ataupun di musim gugur. Ia berbuah selama sepuluh bulan, atau hampir setahun penuh. Kadang-kadang, buahnya lebih dulu muncul daripada daunnya. Sungguh luar biasa!

Yesus menceritakan sebuah perumpamaan mengenai seseorang yang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya. Si empunya kebun sudah tiga tahun datang dan mencari buahnya, namun pohon ara itu tidak menghasilkan buah. Ia lalu memerintahkan agar pohon ara itu ditebang. Pohon ara paling banyak menyerap zat-zat penting dari dalam tanah, sehingga jika dibiarkan tanpa menghasilkan buah, ini hanya akan merugikan tanaman tanaman lain yang ada di sekitarnya. Selain pohon anggur, pohon ara merupakan gambaran untuk orang Israel atau umat Allah pada umumnya. Timbul pertanyaan mengapa Yesus memilih pohon ara sebagai contoh dalam perumpamaan ini? Mengapa bukan pohon lain seperti pohon zaitun? Karena pohon ara adalah pohon yang sudah seharusnya menghasilkan buah yang lebat dalam segala musim dan hampir sepanjang tahun.

Apa yang Tuhan harapkan dari kehidupan kita sebagai orang percaya, tak lain adalah buah. Janganlah kita menjadi pohon ara yang hanya bisa menyerap yang baik dari Tuhan, tetapi tidak menghasilkan buah. Nyatakanlah buah pertobatan, buah pekerjaan, buah pelayanan, dan buah Roh yagn ada di setiap waktu dan dalam segala keadaan. Baik ketika berada dalam kekurangan atau kelimpahan, sakit atau sehat, susah atau senang, tetaplah hasilkan buah yang lebat dan manis, sebagaimana pohon ara tetap berbuah di segala musim.

DOA
Bapa, berkati dan mampukanlah aku untuk menghasilkan buah yang tetap dalam segala keadaan. Terpujilah namaMu, dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.

Kata-Kata Bijak Hari Ini
Buah yang tetap dalam segala keadaan merupakan bukti bahwa iman seseorang sudah teruji.

Mutiara Kata Hari Ini
Penyebab kegagalan seseorang bisa dikelompokkan menjadi tiga: orang yang berpikir tetapi tidak melakukan; orang yang melakukan tetapi tidak berpikir dan orang yang tidak berpikir dan tidak melakukan apa pun

Sumber : Manna Sorgawi (Mansor)
Read More..